Analisis & Tuning: Optimalisasi Kinerja Intel 8th Gen Core i7-8550U (Dell Inspiron 5379)

Prosesor Intel Core 8th Gen untuk perangkat laptop (a.k.a ‘Kaby Lake R’ ) memiliki peningkatan performa cukup signifikan dibanding generasi sebelumnya. Serangkaian prosesor yang dirilis menjelang kuartal 3 2017 ini menjanjikan jumlah core yang lebih banyak, sembari menjaga base TDP tetap rendah. Prosesor seri-U dengan rating 15W yang dulunya lebih dikenal dengan konfigurasi 2-Core 4-Thread sekarang hadir dengan 4-Core 8-Thread, pastinya menjanjikan performa lebih tinggi.
Intel Core i7-8550U: 4-Core 8-Thread 15W, hingga 4 Ghz

Salah satu prosesor di kelas TDP 15W pada 8th Gen adalah Core i7-8550U. Sesuai dengan spesifikasi yang dituliskan Intel pada web resmi-nya, prosesor tersebut memiliki spesifikasi yang menarik: 4-Core 8-Thread berbasis Kaby Lake, dengan base speed 1.8Ghz, Turbo Speed up to 4 Ghz, sembari masih menjaga rating TDP 15W.
Merasa ada yang janggal dengan informasi di atas? Ya, prosesor dengan konfigurasi 4C 8T pada desktop dengan arsitektur serupa, umumnya memiliki rating TDP 65W atau lebih!
Dengan hanya melihat spesifikasi-nya saja, apalagi melirik jarak base speed (1.8Ghz) ke Turbo Speed (4Ghz)-nya yang besar, prosesor Core 8th Gen pastinya menggunakan clockspeed berubah-ubah(dynamic) yang dioperasikan berdasarkan input dari sensor konsumsi daya(power sensor) dan juga thermal sensor untuk menjaga prosesor tersebut di dalam rating TDP-nya. Nampaknya akan cukup umum untuk melihat prosesor seperti ini mengubah clockspeed-nya dari 4 Ghz saat load ringan single-core, hingga turun ke 2 Ghz-an saat multi-core load.
Ini berarti, sangat mungkin ada parameter dari prosesor tersebut yang bisa dioptimalkan, untuk ‘menjaga’ clockspeed-nya tetap tinggi saat sedang di-load secara continuous. Hal tersebut adalah topik eksperimen JagatOC kali ini.
Ruang Lingkup & Metode Pengujian

Cukup sederhana, eksperimen kami kali ini melibatkan sebuah laptop berbasis Core i7-8550U, dan mencoba mengoptimalkan beberapa variabel di dalam prosesor ini untuk menghasilkan performa lebih baik. Tool yang kami gunakan adalah Intel Extreme Tuning Utility (a.k.a XTU), sedangkan untuk mengukur kinerja prosesor kami akan menggunakan benchmark multi-core favorit kami: Cinebench R15.
Testbed Specs

Laptop yang menjadi korban eksperimen kami kali ini adalah sebuah Dell Inspiron 5379, dengan spesifikasi:
- Prosesor: Intel Core i7-8550U
- RAM: 1x 8GB DDR4-2400
- GPU (Integrated): Intel HD Graphics 620
- HDD: 1 TB 5400 RPM
- OS: Windows 10 Home 1709 64-bit
- Intel XTU Version: 6.4.1.15
Baik, mari mulai!
Observasi: Perubahan Clockspeed Turbo seiring dengan waktu
Prosesor yang ditujukan untuk kelas notebook pastinya dikembangkan dengan pertimbangan bahwa solusi cooling notebook akan terbatas secara fisik, dan umumnya sulit menjaga load besar yang dilakukan secara continuous. Ini yang membuat vendor prosesor-nya harus menciptakan sebuah mode dimana prosesor tersebut diberikan konfigurasi clockspeed(dan pastinya voltage) yang berubah-ubah, menyesuaikan dengan kondisi load di prosesor sesuai dengan data yang diambil dari sensor daya dan thermal.
Untuk memberikan ekstra performa, diberikanlah mode ‘Turbo’ yang biasanya beroperasi dengan metode:
- Saat ada load dari sebuah aplikasi – ‘Ijinkan’ Prosesor untuk melewati batas rating TDP-nya secara singkat, sesuai dengan kondisi Suhu dan Daya yang berlaku sampai batas waktu tertentu
- Saat prosesor mencapai suhu, daya, atau waktu tertentu – turunkan/operasikan rating TDP prosesor ke TDP nominal-nya.
- Saat load selesai, kembalikan prosesor ke mode ‘idle’
Dengan begini, berbagai aplikasi yang singkat diharapkan akan cepat selesai sebelum prosesor menemui batas suhu/thermal/waktu turbo-nya, dan prosesor bisa kembali ‘idle’ dan menghemat daya.
Kami akan menunjukkan karakteristik pengoperasian mode Turbo pada Core i7-8550U dengan metode:
- Jalankan Cinebench R15 sembari menyalakan stopwatch dan Intel XTU monitoring di background.
- Catat beberapa parameter CPU di XTU Monitoring di interval: 10 Detik, 30 detik, dan 1 Menit
- Parameter CPU yang dicatat adalah: CPU Clockspeed, Suhu CPU, dan Konsumsi Daya Internal CPU (sesuai sensor Package TDP di XTU)
Berikut hasil pengukuran yang kami lakukan:
(Catatan: Suhu Prosesor saat Idle adalah 46C, suhu ambient ruang ber-AC, 25-26C)
*klik untuk memperbesar*
10 Detik – CPU 3.7Ghz, Suhu 95C, Package TDP 44W

30 Detik – CPU ~2.3Ghz, Suhu 89C, Package TDP 15W

1 Menit – CPU ~2.3Ghz, Suhu 80C, Package TDP 15W

Nampak bahwa prosesor Core i7-8550U yang disematkan di Dell Inspiron 5379 ini diijinkan beroperasi pada TDP 44W pada beberapa detik awal pengoperasian, ini mengijinkan clockspeed-nya untuk tetap tinggi di 3.7Ghz saat load 8-Thread, namun suhu prosesor juga cukup tinggi hingga masuk angka 95 C.
Beberapa detik kemudian kecepatan prosesor turun menjadi 2.3Ghz, dengan sensor Package TDP menunjukkan nilai 15W, suhu perlahan turun ke 89C, hingga akhirnya stabil di 80 C di detik ke-60 dan seterusnya
Perubahan Skor Cinebench R15
Turunnya clockspeed Turbo dari 3.7Ghz ke 2.3Ghz saat multi-core load ini pastinya akan membuat penurunan skor kalau Cinebench-nya dijalankan terus menerus.
Berikut ini kami menjalankan Cinebench R15 5 kali berturut-turut untuk melihat variasi skornya:
Run 1

5 Run Summary:

Terlihat jelas bahwa run ke-2 hingga ke-5 dijalankan pada clockspeed rendah, sehingga performa-nya turun ke angka 520-an. Ini sebenarnya masuk akal karena prosesor Core i7-8550U yang ada di laptop ini memang di-rating di 15W, sehingga prosesor ini hanya diijinkan melewati Rating TDP-nya pada beberapa detik di awal, sedangkan setelahnya kecepatan prosesor akan turun menyesuaikan dengan TDP.
Pada halaman berikutnya, kami akan memulai eksperimen untuk meningkatkan performa dari prosesor Core i7-8550U ini!
- Overview, Metode Pengujian, Specs
- Praktik Optimalisasi : Undervolt
- Performa setelah undervolt, Kesimpulan