5 Perbedaan Competitive Overclocking Vs. Normal Overclocking
Perbedaan #5: Kebutuhan Hardware

Seperti yang sudah pernah kami bahas pada artikel 10 Mitos SALAH mengenai Overclocking, overclocking tidak memerlukan hardware yang mahal. Seringkali ada pengguna yang meng-overclock sistem murahnya untuk mendapatkan performa lebih namun dengan harga terjangkau, meski mereka harus berurusan dengan berbagai limitasinya. Pada Overclocking untuk daily use, kadang hampir tidak ada perbedaan overclockability yang berarti antara sebuah motherboard kelas menengah, dengan motherboard khusus overclocking kelas atas. Dan pada beberapa keadaan, membeli VGA dengan desain reference lalu di-overclock, biasanya lebih terjangkau daripada harus membeli sebuah VGA non-reference yang pre-overclocked (kecuali desain VGA reference-nya buruk sekali dan tidak memungkinkan untuk melakukan overclocking).
Hal yang sama tidak ditemukan pada skenario competitive overclocking!
Para overclocker pengejar skor benchmark membutuhkan semua advantage yang mereka bisa dapatkan, demi mencapai tingkat overclocking tinggi atau setidaknya memudahkan pencapaian skor tersebut. Ini membuat para competitive overclocker mencari beberapa detail-detail kecil yang biasanya tidak diperhatikan dalam pemilihan hardware user biasa.
Biasanya, competitive overclocker akan mencari:
- Motherboard yang bisa memberikan kemampuan tuning ekstra pada RAM
- IC memori tertentu untuk mendapat frekuensi dan timing terbaik
- Kartu Grafis dengan bagian power regulator yang sanggup menghadapi extreme overclocking
Tidak hanya itu, mereka akan membutuhkan berbagai fungsi overclocking di motherboard yang umumnya diabaikan pengguna biasa, seperti tombol on/off/reset di motherboard, lalu tombol untuk tuning CPU Multiplier/CPU BCLK on-the-fly, Debug LED untuk troubleshooting, dan lain sebagainya.

Penutup
Anda sekarang sudah bisa melihat, walau tindakan overclockingnya secara mendasar sama, fokus yang berbeda menjadikan kedua ‘kubu’ ini menghasilkan pencapaian overclocking yang berbeda dan skenario penggunaannya pun berbeda. Kami ingin menambahkan, tidak ada yang salah dari keduanya. Ada pengguna yang mendapat manfaat dari kinerja ekstra berkat overclocking, dan ada juga pengguna yang mencari kesenangan dengan mencoba mengejar skor benchmark tertinggi.
Tentu saja, JagatOC akan terus berusaha untuk memberikan berbagai macam artikel dan informasi seputar overclocking, mulai dari overclocking untuk penggunaan harian, hingga ke skenario competitive overclocking. Sampai Jumpa!